Absurd tapi Seru: Aku Menatapmu Berpakaian Putih, Dan Merasa Seolah Mengantarkanmu Ke Altar Kematian

Senandung Terakhir Bunga Persik

Kabut perak menggantung di Danau Bulan Sabit, selembut sutra yang ditenun dari mimpi. Di sana, di bawah pohon persik yang tengah meranggas, kau berdiri. Gaun putihmu memendar, seolah cahaya rembulan tumpah ruah hanya padamu. Aku menatapmu, dan jantungku berdebar seperti genderang perang yang pilu. Namun, ada yang aneh, ada gurat dingin yang menyelinap di balik senyum manismu.

Kau begitu indah, begitu sempurna. Setiap langkahmu adalah tarian sunyi di atas air yang tenang. Setiap hembusan napasmu adalah bisikan rahasia yang tak pernah kupahami. Namun, di matamu, aku melihat jurang yang tak bertepi. Sebuah kehampaan yang menyedot seluruh kebahagiaan, meninggalkan hanya gema kesedihan abadi.

Aku merasa... seolah mengantarmu ke altar kematian.

Apakah ini nyata? Apakah aku benar-benar berdiri di sini, menyaksikan keanggunanmu yang memilukan? Atau inikah hanya ilusi dari hati yang terlalu lama merindu? Lukisan yang kubuat dengan air mata dan kenangan yang kabur? Mungkin, kau hanya bunga persik yang tumbuh di taman hatiku, mekar hanya di musim gugur yang abadi.

Hari demi hari berlalu seperti mimpi. Aku terus menatapmu, dari kejauhan. Aku tak berani mendekat, takut merusak keajaiban ini. Takut menyentuh bayangan yang begitu rapuh. Kau terus menari, terus tersenyum, terus memudar. Seperti senja yang perlahan ditelan malam.

Lalu, suatu hari, di bawah cahaya rembulan yang pucat, kau menoleh. Mata kita bertemu. Untuk sesaat, waktu berhenti. Aku melihat kebenaran yang selama ini tersembunyi di balik kabut kepalsuan.

Kau bukan manusia.

Kau adalah kenangan.

Sebuah kenangan yang begitu indah, begitu menyakitkan, hingga aku rela mengorbankan segalanya untuk terus bersamamu. Sebuah kenangan tentang cinta yang tak pernah terwujud, tentang janji yang tak pernah terucap. Tentang dirimu… yang telah lama tiada.

Dan saat itulah, kau menghilang. Gaun putihmu larut dalam kabut. Senyummu memudar menjadi bayangan. Meninggalkanku terdampar di pantai sepi, dengan hati yang hancur berkeping-keping.

"Apakah kau masih mengingatku, kekasihku yang telah lama hilang?"

You Might Also Like: Drama Baru Kaisar Itu Tersenyum Di

OlderNewest

Post a Comment