Seru Sih Ini! Kau Memeluk Buku Yang Kuberikan, Seolah Di Dalamnya Ada Perasaanku

Kau memeluk buku itu, Mei Hua, seolah di dalamnya tersembunyi seluruh perasaanku, seolah setiap lembarannya adalah denyut jantungku yang diam-diam mendambakanmu. Di balik kelopak matamu yang terpejam, aku melihat pantulan danau di musim gugur, tenang namun menyimpan badai yang tak terucapkan.

Di taman lotus yang bermandikan embun pagi, pernahkah kita berdansa dalam hening? Aku, si pelukis yang terobsesi pada senyummu, dan kau, si gadis puisi yang tersembunyi di balik tirai bambu kesepian. Waktu itu berhenti berputar, seolah dewa-dewa pun enggan mengganggu keajaiban yang rapuh ini.

Apakah semua ini nyata? Atau sekadar ilusi yang tercipta dari tinta dan kuas, dari desah angin dan bisik harapan yang tak berbalas? Aku tak tahu. Yang kutahu hanyalah, setiap hela napasmu terasa seperti hembusan bunga persik yang menusuk relung jiwaku.

Hari berganti, musim berlalu. Lukisan itu selesai, namun kau tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan. Hingga suatu senja, aku menemukan surat di balik sampul buku itu. Tulisannya, serapuh benang sutra, mengungkap rahasia yang selama ini tersembunyi:

Kau tidak pernah melihatku, pelukis. Aku hanya ada di dalam mimpimu, di dalam lukisanmu, di dalam halaman buku yang kau berikan. Aku adalah gema dari hatimu sendiri, yang merindukan cinta yang tak mungkin kau sentuh.

Kata-kata itu bagai pisau belati yang menghunjam jantungku. Kebenaran ini begitu indah, begitu tragis, hingga luka yang ditorehkannya terasa lebih dalam dari lautan. Kau, Mei Hua, adalah fantasi, bayangan yang abadi di kanvas hatiku.

Dan kini, dalam keheningan malam yang abadi, aku mendengar bisikanmu dari masa lalu: "Jangan pernah berhenti bermimpi…"

You Might Also Like: 0895403292432 Jualan Skincare Supplier

Post a Comment